Please download in :
http://www.scribd.com/doc/225751561/Eksistensi-Tari-Tradisional-Terhadap-Kemajuan-Indonesia
semoga bermanfaat! :)
Jumat, 23 Mei 2014
Mari Selamatkan Penjelajah Samudera yang Terancam Punah
Penyu merupakan
hewan penjelajah samudera dimana sebagian besar hidupnya di laut tropis dan
subtropis, terutama di kawasan Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Penyu
betina hanya sesekali naik ke pantai untuk bertelur. Dari 7 penyu yang dikenal
di dunia, 6 penyu tercatat pernah singgah dan bertelur di beberapa garis pantai
di Nusantara. Enam penyu yang hidup di Indonesia adalah: penyu hijau (Chelonia
mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressa),
penyu sisik (Eretmochelys imbricata/Hawksbill Turtle), penyu abu-abu (Olive
ridley turtle), penyu merah atau penyu tempayan (Caretta caretta). Sementara
satu penyu lainnya, Leupidocalis caspri, hanya hidup di antara Laut Meksiko dan
Lusiana, Amerika Serikat.
Penyu adalah hewan yang banyak di temukan bertelur
di beberapa pesisir pantai di Indonesia sejak dahulu. Ini menegaskan
perairan Nusantara menjadi jalur migrasi penting bagi populasi penyu di muka
Bumi. Tetapi sayangnya, dari tiap seratus telur yang diproduksi oleh seekor penyu,
hanya terdapat 3% yang dapat berhasil menetas dengan baik dan sampai di laut
dengan selamat, dan bahkan hanya beberapa diantaranya yang dapat menetaskan
kembali telurnya setelah beberapa puluh tahun. Ditambah dengan adanya kebiasaan
mengkonsumi telur penyu oleh masyarakat, menjadikan kepunahan dari penyu
menjadi semakin terancam menuju kepunahan.

Upaya konservasi yang dilakukan oleh Indonesia
masih belum optimal, karena banyak
sekali faktor yang disebabkan oleh masyarakat Indonesia yaitu, adanya
tradisi adat seperti dalam upacara adat, yang mana mengharuskan penggunaan
penyu sebagai bahan utama perayaan atau pelaksanaan upacaranya. Hal ini dapat
dilihat, dimana berdasarkan penelitian dari WWF, di Bali pernah sempat terjadi
pembantain besar-besaran terhadap penyu untuk dikonsumsi di dalam upacara adat.
Selain itu juga, masyarakat Ayau Papua juga memiliki tradisi untuk memakan
penyu dalam rangka menyelenggarakan suatu pesta. Selain itu, mata pencaharian
utama sebagian masyarakat pesisir pantai yang menjual telur penyu dan berbagai
pernak-pernik yang berasal dari penyu. Parahnya lagi, banyak masyarakat yang
telah menggantungkan hidupnya pada mata pencaharian tersebut. Faktor yang
ketiga yaitu, banyaknya tempat konservasi hewan yang berubah menjadi tempat
wisata yang telah banyak melakukan perubahan seperti pembangunan cottage (rumah wisata di pinggir pantai)
yang menyebabkan berkurangnya lahan penyu untuk mendarat dan bertelur di
pantai. Selain itu, perlu diketahui bahwa penyu membutuhkan wilayah pantai yang
sepi termasuk tidak adanya penyinaran atau cahaya lampu, serta tidak ada
aktivitas pergerakan yang dapat mengganggunya saat bertelur. Penyu betina
diketahui sangat peka terhadap cahaya. Gangguan sedikit saja dapat membuatnya
membatalkan membuat sarang dan bertelur di pantai.
Maka dari itu,
dibutuhkan upaya konservasi yang serius dari pemerintah Indonesia dan seluruh
warga Negara Indonesia dalam menyelamatkan hewat reptil satu ini. Menurut saya,
ada beberapa upaya dalam menyelamatkan penyu, yaitu diantaranya:
1.
Pembinaan
habitat dan tempat yang menjadi konservasi penyu.
Laut merupakan habitat asli penyu, meskipun penyu hidup di air dan
di darat, tetapi laut merupakan habitat asli penyu, tempat untuk mencari makan,
dan tempat untuk melakukan perkawinan. Sudah sepantasnya kita menjaga
kebersihan laut, karena itu akan berdampak pada kelangsungan hidup semua makhluk
laut. Menghindari pembuangan limbah cair maupun padat ke dalam laut serta menghukum
siapa saja yang membuang limbah tersebut ke dalam laut. Sedangkan tempat yang
menjadi konservasi, seharusnya tidak dijadikan sebagai tempat wisata pula,
karena otomatis akan semakin mempersempit wilayah konservasi hewan tersebut
terlebih jika dibangun banyak tempat yang mengurangi lahan penyu dalam membuat
sarang untuk bertelur.
2.
Memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir pantai
Jika pemerintah lebih memperhatikan kondisi rakyat, dan memberikan
lapangan pekerjaan yang memadai bagi rakyat, pastilah masyarakat tidak akan
menjual telur penyu dan segala macam pernak-pernik serta makanan yang
berhubungan dengan penyu. Atau paling tidak, Menteri Kelautan dan Perikanan
Indonesia mendirikan sebuah lembaga yang akan membantu konservasi penyu dan memberikan
penyuluhan betapa pentingnya menjaga penyu yang terancam punah.
3.
Mendirikan
LSM atau Organisasi Penyelamatan Hewan
Menurut saya, cara ini cukup efektif dalam upaya penyelamatan
penyu, karena jika semakin banyak orang yang ikut berpartisipasi dalam
organisasi penyelamatan hewan, akan makin banyak orang yang peduli terhadap
ancaman status kepunahan hewan, terlebih jika diadakan aksi nyata oleh
organisasi tersebut, serta organisasi tersebut didukung oleh berbagai pihak
dalam negeri dan luar negeri, akan semakin banyak orang yang akan membantu
dalam penyelamatan hewan. Organisasi ini tidak hanya diisi oleh orang dewasa,
tetapi jika didirikan oleh para remaja, justru akan lebih hebat lagi karena
membuktikan bahwa banyak remaja yang peduli terhadap ancaman kepunahan penyu.
4.
Memberlakukan
Undang-Undang terhadap Eksploitasi Penyu
Memang benar, Undang-Undang tidak terlalu berperan penting dalam
upaya penyelamatan hewan, tetapi bagaimanapun peraturan tetap harus ditegakkan
demi keberlangsungan hewan penyu. Menurut saya, Undang-Undang yang berlaku di
Indonesia sudah cukup baik, tetapi hanya kurang dalam penerapan dan aksi nyata
dari Undang-Undang tersebut. Seharusnya para pihak yang terkait dalam proses hukum
mempertegas hukuman dan melakukan aksi nyata dari UU tersebut, dengan menangkap
semua pihak yang mengeksploitasi penyu. Seharusnya UU menjadi acuan dari hukum
yang tegas, bukan hanya menjadi segelintir kalimat yang diacuhkan dan
dilanggar. Ironisnya, banyak masyarakat Indonesia yang menganggap remeh hukum
Indonesia. Seharusnya Indonesia perlu berbenah dalam kasus hukum sehingga hukum
di Indonesia menjadi nyata.
Berpartisipasilah dengan cara
sesederhana apapun untuk melindungi hewan yang cantik dan anggun ini.
Referensi:
http://www.indonesia.travel/id/destination/430/kepulauan-derawan/article/150/penyu-hijau-penjelajah-samudera-yang-terancam-punah-di-kepulauan-derawan
http://green.kompasiana.com/iklim/2013/08/13/konservasi-penyu-di-indonesia-580637.html
Elsi Novitasari
XI IPA 5
Sabtu, 25 Januari 2014
Aku, Dia, Cinta
YaRabb..
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Aku tahu, cinta itu anugerah yang Engkau berikan
Tapi, aku mohon hindari aku dari Cinta yang berujung Zina
YaRabb..
Aku tahu, setiap muslim harus saling mengasihi
Tapi, aku mohon hindari aku dari kasih yang harus merelakan harga diri
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Aku tahu, cinta itu anugerah yang Engkau berikan
Tapi, aku mohon hindari aku dari Cinta yang berujung Zina
YaRabb..
Aku tahu, setiap muslim harus saling mengasihi
Tapi, aku mohon hindari aku dari kasih yang harus merelakan harga diri
Aku sadar akan kehadirannya dalam
hati ini
Yang tiba-tiba saja memenuhi otakku
Berlayar pada pikiranku
Dan berlabuh di relung hati ini
Hanya sepersekian detik, perasaan absurd ini telah menghiasi jantungku
Melengkapi setiap khayalan
Mengusir kehampaan yang pernah ada
Yang tiba-tiba saja memenuhi otakku
Berlayar pada pikiranku
Dan berlabuh di relung hati ini
Hanya sepersekian detik, perasaan absurd ini telah menghiasi jantungku
Melengkapi setiap khayalan
Mengusir kehampaan yang pernah ada
YaRabb..
Ampuni aku dari akal gilaku tadi
Aku tidak ingin kehadirannya menjadi penghambatku
Menghambatku dalam menjalani perintah-Mu
Dan menghambatku untuk menjemput kesuksesan
Ampuni aku dari akal gilaku tadi
Aku tidak ingin kehadirannya menjadi penghambatku
Menghambatku dalam menjalani perintah-Mu
Dan menghambatku untuk menjemput kesuksesan
YaRabb..
Aku tahu Cinta itu indah
Bila dijaga dengan kesucian
Aku ingin menjaganya untuk seseorang
Yang setelah halal akan kuucapkan,
Aku mencintaimu karna Allah.
Aku tahu Cinta itu indah
Bila dijaga dengan kesucian
Aku ingin menjaganya untuk seseorang
Yang setelah halal akan kuucapkan,
Aku mencintaimu karna Allah.
Senin, 09 Desember 2013
A Great Talker is A Great LIAR
Halo,
âllo!
It’s
been a long time I didn’t write on ma blog *bersihin jaring laba-laba* oke, itu
lebay banget wkwkwk.. Tapi emang bener sih gue gak nulis di sini lama banget,
kebanyakan tugas sih, maklumlah smapoh gitu :v
Sejak
kelas 11 entah mengapa gue ngerasa kalau gue tuh bener-bener sibuk –menyibukkan
diri lebih tepatnya- dan gak ada waktu buat blogging. I missing the moment that
I can write everything and everytime on
ma blog. Udah cukup ya basa-basinya, takut keburu bosen..
Gue
baru aja selesai UAS –yang memuakkan- dan Alhamdulillah cukup menambah
beban gue.. apapun harus disyukuri, kan? J Nah pas banget
waktu UAS Bahasa Inggris, ada salah satu Option dari soal yang isinya gini A great talker is a great liar entah
kenapa gue menyetujui pernyataan ini. Bukan hanya sekadar opini, tapi fakta
membenarkan bahwa orang yang jago ngomong –walaupun gak semuanya- itu pembohong
besar. Rata-rata orang yang gue temuin sih gitu. Great talker itu beda ya sama
Public Speaker, karena gue lebih milih Public Speaker yang jelas-jelas lebih
berpendidikan hehe.. itu alasannya gue gak suka sama orang yang bermulut besar,
karena kemungkinan mereka adalah pembohong handal yang sewaktu-waktu akan
menyakiti kita. So, it’s my opinion dan jangan terlalu terpengaruh sama opini
gue.. udah ya, gue Cuma mau bahas itu aja hehe. Au Revoir!
Kamis, 29 Agustus 2013
Seandainya (Prolog)
“Untuk bertepuk tangan, kita memerlukan dua tangan agar dapat berbunyi. Begitupun Cinta, ia memerlukan dua hati agar dapat membentuk cerita indah yang terkenang hingga akhir waktu.”
V
|
A
|
ku terbangun
dari tidur lelapku semalam dan menarik nafas panjang untuk mengawali hari ini
di atas tempat tidurku. Ini hari pertamaku sekolah di SMA Harapan Nusa. Aku tak
ingin melewatkan hari pertama yang menurut banyak orang merupakan hari
bersejarah yang akan teringat hingga tua nanti.
Aku melirik jam bergambar menara
Eiffel yang menggantung di dinding kamar, “Wah masih jam setengah enam” ucapku
dengan gembira. Aku melangkah dengan
semangat menuju balkon yang ada di depan kamarku, begitu aku membuka pintu,
angin beraroma embun langsung menerpa pipiku, menciptakan kekuatan yang tak
dapat dilukiskan dengan apapun. Aku melihat sekelilingku, langit masih gelap,
dan di kejauhan terlihat lampu berwarna-warni yang terlihat kontras dengan
langit gelap. Panorama yang paling aku sukai, dan itu sudah menjadi rutinitas
setiap pagiku untuk melihat langit yang amat indah itu.
Aku menarik nafas panjang dan
menghembuskannya dengan kasar, mengapa di saat panorama yang indah ini aku
malah mengingatnya? Mengingat segala kenangan yang pernah tercipta antara aku
dengannya.
“Lupakan dia Nadiane, dia tak
pantas untuk dikenang.” Ucapku menegarkan diri sendiri. Ya, dia memang tidak
pantas untuk dikenang, mantan yang hanya bisa menyakiti itu memang tak punya
hak untuk masuk kembali ke dalam pikiranku.
Langganan:
Postingan (Atom)