“Ketika aku tak lagi dianggap, diacuhkan, dan dibuang….”
Persahabatan
yang terjalin secara tiba-tiba, tanpa pernah direncanakan, tanpa pernah di
duga. Persahabatan yang diam-diam merasuk ke dalam kehidupanku, yang kian lama
semakin melekat, erat, dan….tak terpisahkan.
***
Awalnya
hari-hariku memang terasa indah, sangat indah, semenjak kehadiran kalian
dikehidupanku. Kalian mampu membuat aku kembali tersenyum, kalian mampu membuat
hari-hariku terasa indah kembali, dan kalian mampu mengusir kesepian hariku. Aku
sangat menyayangi kalian..
Namun
masalah perlahan mulai mengusik kebahagiaan kita, ternyata banyak yang tidak
menyukai keberadaan kita. Mereka iri terhadap kebersamaan kita.. Fitnah mulai
timbu di sekitar kita. Mereka berkata bahwa kita anak gaul lah, atau geng motor
lah, dan lain-lain. Sebenarnya kita bukan anak gaul, dan kita tidak ingin
menjadi anak gaul. Kami hanyalah para remaja yang mencari sepotong kebahagiaan
dengan bermain. Dan bila disinggung mengenai tempat bermain, kami berpindah
tempat dalam bermain hanya untuk bersosialisasi. Untuk apa bermain ditempat
yang sama secara terus menerus? Apakah tidak jenuh? Dan jika kami disindir
sebagai “geng motor”, itu karna masing-masing dari anggota ini mempunyai
sepeda motor. DAN PERLU KALIAN KETAHUI, KAMI JUGA SERBA KEKURANGAN, TETAPI
KEKURANGAN ITU YANG MENJADIKAN KAMI MEWAH.
Memang
kebahagiaan selalu terasa di awal, dan menyisakan seberkas kepahitan. Itu yang
sedang menimpaku, akhir-akhir ini aku merasa seperti dijauhi, dibuang,
ditinggalkan, dan… diabaikan! Tidak ada lagi kekompakkan yang kurasakan. Memang
hanya aku yang merasakan, karna hanya aku yang diabaikan.. mereka benar-benar
menjauhiku. Aku tahu, aku memang tidak cantik, tidak asik jika diajak mengobrol,
dan aku tahu aku tidak pernah dianggap keberadaannya. Dimulai dari kekurang
kompakkan kita sekarang, lalu pergi bermain sendiri. Kalian seperti datang hanya
ketika membutuhkan aku, atau lebih tepatnya…. Motorku. Ketika kalian telah
menemukan yang baru? Aku dibuang begitu saja, dicampakkan, diacuhkan.. bagaikan
sampah!
Kini,
ketika kesedihan datang kepadaku, apa yang kalian lakukan? Perhatian kah kalian
kepadaku? Peduli kah kalian kepadaku? Tidak ada satupun diantara kalian yang peduli
terhadap aku! TIDAK SATUPUN! Mungkin memang benar dugaanku bahwa aku tak lagi
dianggap, atau…memang tidak pernah dianggap?
Mungkin
lebih baik aku menjauh, karena sekalipun tidak akan pernah ada yang
memperdulikan aku. Aku memang tak lagi dibutuhkan…
Terimakasih
untuk hari-hari yang pernah kita lewati bersama, terimakasih telah membuatku
tersenyum kembali, dan terimakasih kepada orang-orang yang (mungkin)
menyayangiku..
Aku
akan tetap menyayangi kalian meskipun kalian tidak pernah menyayangiku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar