Ketika
batang hidung itu berkeliaran di hadapanku
Ketika
senyum indah itu menguasai pandanganku
Ketika
sorot mata itu menghiasi hariku
Dan…
ketika renyah tawamu menjadi hal yang aku sukai…
Perasaan absurd itu perlahan
berkelebat dalam diriku
Merasuk dalam pikiran, jiwa, dan
hati…
Terlalu sulit untukku mengartikan
persaan itu
Karena apa?
Karena kau telah membawaku pergi ke
negeri antah-berantah
Masuk dalam dunia imajinasiku
Dan menetap di otakku…
Aku mulai menyukai pertemuan tanpa
sengaja kita
Karena tanpa sepengetahuanmu aku
memerhatikanmu
Karena dalam bisu aku mengagumimu…
Karena diam-diam aku menyimpan rasa
terhadapmu
Rasa yang tak pernah terlintas
dalam benakku
Kini… aku sangat menyukai secuil
rencana Tuhan
Yang telah menakdirkan kita bertemu
dalam kerinduan…
Aku ingin berterima kasih kepadamu
Terima kasih atas setiap lengkungan
bibirmu
Terima kasih karena bayangmu yang
ada dalam benakku
Terima kasih karena kamu, aku dapat
melupakannya
Menghilangkan sosok “dia” yang dulu
pernah ada
Terima kasih untuk membantu aku
bangkit dari masa lalu
Dan meniadakan segala kenangan yang
pernah ada
Cinta itu datang karena terbiasa
Terbiasa melihat kamu berjalan di
depanku
Terbiasa mendengar renyah tawamu
Terbiasa menghadirkan bayangmu
dalam otakku
Terbiasa melihat lengkungan bibirmu
Cinta itu memang sederhana,
Sesederhana pertemuan tanpa sengaja
kita…
Untuk kamu
Sumber inspirasi
baruku
Yang membantu aku
bangkit dari keterpurukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar